HOBBY AYAM – Beberapa tahun lalu Dunia ayam aduan dihebohkan dengan kehadiran seekor ayam pakhoy legendaris bernama White King, yang mencatatkan namanya sebagai salah satu ayam termahal sepanjang sejarah, dengan harga fantastis mencapai Rp1,1 miliar.
White King bukan ayam biasa. Ia adalah juara sejati yang berasal dari Noomrongme Farm, sebuah peternakan bergengsi milik Mr. Tuk Noomrongme di kota Nakhon Ratchasima, Thailand.
Dikenal karena teknik bertarungnya yang brutal—menggabungkan dorong, tekuk, dan brakot—White King adalah hasil persilangan ayam Khoy, Trad, dan Ngon, dengan garis keturunan dari ayam juara legendaris Chaiyon Donmuang dan ladang ternama Dao Aung Bin.
Perjalanan karier White King dimulai saat ia dikirim ke ibu kota Provinsi Yasothon. Dalam waktu singkat, namanya meroket setelah mencatatkan sederet kemenangan spektakuler di arena sabung ayam Thailand.
Dari kemenangan pertamanya dengan taruhan 2.200 Baht, White King terus melaju hingga taruhan ketiganya mencapai 10.000 Baht atau sekitar Rp4,5 juta. Namun, di puncak karier awalnya, ia sempat sakit dan harus diistirahatkan.
Meski demikian, tawaran untuk membeli White King terus berdatangan. Ia akhirnya dilepas ke tangan Anan Ruangroj dengan harga 70.000 Baht (sekitar Rp31 juta).
Tapi sinar White King belum padam. Saat kembali dibeli oleh Mr Tuk Noomrongme, ayam ini menjelma menjadi simbol kejayaan dan kebangkitan.
Dengan nama barunya, White King mencatat kemenangan keempat di stadion besar Thailand dengan taruhan fantastis 440.000 Baht.
Puncaknya terjadi ketika ia mencetak kemenangan kelima melawan juara bertahan Chjai Archan Saradet dengan taruhan luar biasa sebesar 1.100.000 Baht.
Kini, White King tak hanya dikenal sebagai ayam petarung, tetapi juga sebagai ikon kejayaan dan simbol harga diri dunia pakhoy.
Ia tetap menjadi maskot utama di Noomrongme Farm dan terus dijaga serta dibudidayakan sebagai warisan ayam aduan paling prestisius yang pernah ada. (**)
Comment