HOBBY AYAM – Dunia ayam tarung di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) semakin maju. Bahkan, pada Sabtu 20 November 2021 kemarin, para penghobi ayam Bangkok tarung yang tergabung dalam organisasi Perkumpulan Penghobi Ayam Kontes Nusantara (PPAKN) di Sulut, melaksanakan Kontes ayam laga tanpa judi.
Kontes tersebut dilaksanakan oleh PPAKN Kabupaten Minahasa, yang dipusatkan di Desa Wasian Kakas Kabupaten Minahasa. Dalam pantauan, kontes itu dihadiri oleh owner sekaligus peracik jamu ayam ‘Mbah Joyo’ Sutrajaya.
Diketahui, Sutrajaya merupakan penghobi ayam Bangkok tarung yang cukup terkenal di dunia ayam tarung. Tak hanya di Indonesia, bahkan sosok pria yang melekat dengan sebutan nama Mbah Joyo ini, cukup populer di Negara gajah putih Thailand. Selain memiliki perusahaan jamu ayam, Mbah Joyo juga memiliki peternakan ayam Bangkok tarung dengan materi ternak impor.
BACA JUGA : Kontes PPAKN Minahasa Sukses, Dihadiri Mbah Joyo dan Jendry Nender
Saat berbincang-bincang dengan Tim Hobbyayam.com di lokasi kontes ayam laga PPAK Minahasa, Mbah Joyo sangat salut dengan dunia perayaman di Sulut. Di mata Mbah Joyo, dunia ayam tarung Sulut mulai maju seperti daerah lain. Apalagi, para penghobi Sulut sudah menggelar kontes ayam laga tanpa judi.
“Menurut saya kontes non judi ini ada satu momen yang paling fantastis, apalagi ini merupakan kontes yang pertama digelar di wilayah minahasa. Mudah-mudahan kontes kontes seperti ini akan tetap berjalan dan ditiru oleh teman teman lainnya di Sulut. Sehingga ke depan dunia perayaman di wilayah sulut akan semakin berkembang pesat,” ungkapya.
Di sisi lain Mbah Joyo berharap bagi pemerintah setempat bisa mendukung dan memberi ruang untuk kemajuan dunia perayaman di Sulut.
“Sebab, dunia perayaman sangat berpontensi untuk hal hal baik. Terutaa dari kamtibmas, perekonomian, ketahanan pangan, ini ada kaitannya. Contoh, akibat dari pada menjamurnya teman teman penghobby ayam ini, yang pertama dunia ekonomi kreaktif akan bermunculan, di situ akan lahir produk hasil kerajinan yang berkaitan dengan dunia ayam. Seperti pembuatan kiso atau keranjang ayam, kurungan ayam, bahkan kandang-kandang ukir ukiran. Yang nanti akan dibuat oleh pengrajin-pengrajin lokal sehingga akan berdampak pada ekonomi mereka,” jelasnya.
Sedangkan dari bidang pertanian lanjut Mbah Joyo, akan berdampak bagi para petani jagung. “Kalau dahulu banyak petani jagung sangat susah menjual hasil pertanianya. Berbeda dengan sekarag, sangat susah dicari karena banyak pembeli, itupun harganya sudah sangat bagus,” kata Dia.
Yang terakhir kata Mbah Joyo, hobi aya tarung ini akan berdampak pada bidang kambtibmas. “Dengan berkumpunya para penghobi dengan menjalin silaturahmi yang kuat sesame penghobi. Di sini para penghobi dari berbagai wilayah, latar belakang dan profesi akan di satukan dalam kebersamaan,” tutup Mbah Joyo.
Penulis : Konni Balamba
Comment