HOBBY AYAM – Menjadi seorang peternak ayam Bangkok aduan membutuhkan keuletan dan kesabaran. Sebab, resiko beternak ayam Bangkok sangat besar, mulai dari perawatan, pakan hingga mengatisipai virus (penyakit). Belum lagi dengan melakukan breeding antar trah untuk mencari ayam yang super, tentu bukanlah hal yang mudah.
Hal itu diungkapkan Dales Lantapon, pemilik peternakan Ayam Bangkok Aduan Kandang ‘Tabang Bunta Farm’ (TBF) Sulawesi Tengah.

Sosok pria kelahiran Manado Sulawesi Utara ini, memiliki hobi beternak ayam bangkok sejak masih anak-anak. Bahkan hingga sudah berkeluarga dan karuniai satu orang anak, serta berprofesi sebagai Jurnalis di Sulawesi Tenga, hobi itu tetap digelutinya. “Saya senang sekali melihat ayam Bangkok, sepulang bekerja meliput, langsung saya ke kandang melihat ayam, capek langsung terobati,” ungkap wartawan Totabuan News Biro Kabupaten Tojo Una Una ini.
Ia mengaku hobinya ini tidak mengganggu aktivitasnya sebagai seorang jurnalis. “Bekerja tetap bekerja, begitu pun menyalurkan hobi tetap jalan, tanpa saling mengganggu. Dan ini saya sudah jalankan bertahun-tahun, tetap enjoy,” jelas suami tercinta Nurmuslima Mallo Anabua ini.
Meski demikian kata ayah dari anak Alfa Zaria Wafa Lantapon ini, bagi dia tetap keluarga yang di nomor satu kan. “Profesi dan hobi itu nomor dua, tapi keluarga anak dan istri harus diutamakan,” tandasnya.
Diketahui, kandang TBF milik Dales Lantapon terletak di kelurahan Bunta, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Banyak jenis ayam aduan yang Ia ternak, seperti Bangkok, Mangon bahkan Pakhoy Black Swan dari BTF Kotamobagu pun berada di kandangnya. Selain itu ada juga ada juga bloodline Pakhoy Supercock Ayam emas.
Sementara untuk pejantan atau pacek di Kandang TBF yakni Tabang (Bangkok klasik), Dilan (Bangkok Super Lock), Pakhoy Black Swan (Ujang Jr BTF Kotamobagu) dan Pakhoy Supercock AEF (BTF Kotamobagu).
Penulis : Konni Balamba
Comment