by

Mengenal Kandang Ayam Tarung Radox Farm Kotamobagu

-PETERNAKAN-472 views

HOBBY AYAM – Mendengar nama peternakan ayam tarung Radox Farm, mungkin sudah tak asing lagi ditelinga para penghobi ayam aduan (ayadu), tak hanya di Sulut bahkan di luar Sulut.

Peternakan milik pengusaha muda berdarah tionghoa Ronaldo Paparang ini, berlokasi di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Lahir pada 2015 silam, Radox Farm sudah banyak menciptakan ayam tarung dengan kwalitas diatas rata-rata.

Melahirkan ayam tarung berkwalitas super, tentu tak lepas dari materi ternak (pejantan dan indukan) super yang dibeli dengan harga cukup mahal, yang sengaja didatangkan oleh ownernya dari negera tetangga. Tak heran, ternak ayam Radox Farm disebut berkelas Sultan.

Informasi yang berhasil dihimpun Tim Redaksi hobbyayam.com, sudah banyak hasil ternak Radox Farm yang mejadi juara di beberapa arena tarung ayadu. Tak sedikit juga ayam ayam Radox Farm yang menjuarai turname Big Game, salah satunya ayam diberi nama Cebol, ayam jenis Pakhoy yang saat ini milik Mr. Oliver Har, owner Scallion Rooster Bolaang Mongondow Timur.

Cebol merupakan anak salah satu pejantan Radox Farm bernama Yakuza (Shamokhoy) impor thailan dari Mr. Naronsak Panfah, yang dikawinkan dengan induk Pakhoy Durian dari Mr. Manop. Cebol adalah pemenang Big Game dilaga 150 juta pada akhir 2019 lalu.

Saat berbicang-bincang dengan owner Radox Farm Ronaldo Paparang, Ia mengaku mendirikan peternakan Radox Farm hanya untuk menyalurkan hobi yang digelutinya sejak masih anak-anak. “Radox Farm didirikan murni karena hobi bertarung ayadu. Namun kadang-kadang juga ada yang dijual, tapi itu jarang. Karena kebanggaan bagi saya menurunkan ayam tarung ke arena merupakan hasil ternak sendiri,” ungkap pria pemilik cafe Mclassic ini.

Meski demikian, Dia mengaku di masa pandemi covid-19 ini, masih fokus beternak membesarkan ayam-ayam calon petarung yang akan dipersiapkan dalam arena kontes laga seusai masa pandemi. “Pejantan-pejantan impor seperti Yakuza (Shamokoy), Pama, Ganoi dan betina-betina impor mangon, pakhoy durian dan beberapa betina lainnya terus dikembangkan,” tutup suami tercinta Merynda Ateristy ini.

 

Konni Balamba

 

 

Comment